Selamat datang di BLOG kami.... Kumpulan pendidikan yang mungkin bisa membatu untuk semua.

MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN TENTANG MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Dari lahir sampai mati manusia hidup sebagai anggota masyarakat. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hidup dalam hubungannya dengan orang lain dan hidupnya bergantung pada orang lain. Karena itu manusia tak mungkin hidup layak diluar masyarakat.
 Hidup dalam masyarakat berarti adanya interaksi sosial dengan orang-orang disekitar dan dengan demikian mengalami pengaruh dan mempengaruhi orang lain. Interaksi sosial sangat utama dalam tiap masyarakat. Hubungan antar individu itu bukan sepihak melainkan timbal balik. Kebudayaan mempengaruhi individu dengan berbagai cara, akan tetapi individu juga akan mempengaruhi kebudayaan sehingga terjadi perubahan sosial.

B.       Rumusan Masalah
a.       Apa itu masyarakat dan kebudayaan?
b.      Apa itu kebudayaan sekolah ?
c.       Apa saja norma-norma sosial dalam situasi belajar ?

C.       Tujuan Masalah

Untuk mengetahui pengertian masyarakat, kebudayaan dan kebudayaan sekolah serta norma-norma sosial dalam situasi belajar.



BAB II
PEMBAHASAN

 

A.      Masyarakat dan kebudayaan

Pengertian Masyarakat
Dalam kamus lengkap bahasa indonesia, masyarakat adalah sejumlah orang dalam kelompok tertentu yang membentuk perikehidupan yang berbudaya. Masyarakat memiliki pengertian hubungan yang terjalin antar beberapa kelompok orang untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain masyarakat adalah wadah atau segenap hubungan sosial sekelompok orang yang terdiri dari banyak kelompok-kelompok dan tiap-tiap kelompok memiliki kelompok kecil dan sub kelompok, dengan demikian individu atau penduduk bagian dari masyarakat. Jika diartikan lebih rinci masyarakat dapat dilihat dari ciri-cirinya sebagai berikut :
a.       Yang tinggal pada suatu daerah atau wilayah tertentu (ikatan geografis).
b.      Hidup bersama dalam arti luas.
c.       Yang mengadakan hubungan atau interaksi satu sama lain secara teratur dan tetap.
d.      Sebagai akibat antar hubungan atau interaksi antar manusia.
e.       Mereka akan terikat satu sama lainnya karena mereka memiliki kepentingan bersama.
f.       Mempunyai tujuan bersama, dan oleh karenanya mereka memiliki kepentingan bersama.
g.      Mengadakan ikatan/kesatuan atas dasar unsur-unsur sebelumnya.
h.      Atas dasar pengalaman mereka mempunyai perasaan solidaritas perasaan untuk membagi sesuatu bersama.
i.        Sadar akan ketergantungan (interpendensi) satu sama lainnya.
j.        Berdasarkan sistem yang terbentuk mereka dengan sendirinya membentuk norma-normanya.
k.      Atas dasar unsur-unsur diatas akhirnya membentuk kebudayaan bersama dari hubungan antar manusia.
Masyarakat mempunyai arti sangat luas dan dapat meliputi seluruh umat manusia. Masyarakat terdiri atas berbagai kelompok, yang besar maupun kecil bergantung pada jumlah anggotanya. Dua orang atau lebih dapat merupakan kelompok.

Pengertian Kebudayaan

Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia,kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan akal budi manusia. Kebudayaan (cultuur dalam bahasa belanda), (culture dalam bahasa inggris), berasal dari bahasa latin “colere” yang  berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini maka  berkembanglah arti culture yang berarti “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengubah alam” . Sedangkan dari sudut  bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal.
Pendapat lain mengatakan bahwa kata budaya adalah sebagai perkembangan dari kata majemuk yaitu budi daya yang berarti daya dari budi, karena itu dibedakan antara pengertian budaya dengan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa dan karsa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta rasa dan karsa tersebut, dimana pengertian daricipta itu sendiri ialah merupakan tenaga-tenaga yang dapat mencipta kan sesuatu dan memecahkan persoalan-persoalan, dapat mencari jalan yang tepat untuk suatu kegiatan. Rasa meliputi tenaga-tenaga yang memberi sifat pada kegiatan-kegiatan berupa keharusan , kesenang-senangan, ketidak senangan dan lain-lain yang ada hubungan erat dengan jasmaniah seperti rasa sakit, rasa dingin dan sebagainya. Sedangkan karsa ialah meliputi tenaga-tenaga yang merupakan sumber dorongan (kekuatan) dari suatau kegiatan, termasuk didalamnya dorongan-dorongan nafsu atau keinginan-keinginan, hasrat-hasrat dan kemauan. Kebudayaan sendiri berarti keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan , kepercayaan , kesenangan, social, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain seperti kebiasaan-kebiasaan yang diadakan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Budaya juga dapat dipandang sebagai cara untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi. Ada masalah yang universal seperti memenuhi kebutuhan biologis. Namun tiap masyarakat memilih cara yang dianggap paling sesuai sehingga tidak ada dua masyarakat yang sama kebudayaannya.
Kebudayaan dipengaruhi oleh lingkungan fisik, seperti iklim, topografi, kekayaan alam, dan sebagainya. Kebudayaan juga dipengaruhi oleh kontak dengan kebudayaan lain yang dipercepat oleh perkembangan komunikasi dan transport.
Unsur-unsur kebudayaan terbagi atas :
-          Cultural universal : misalnya mata pencarian, kesenian agama, ilmu pengetahuan, kekerabatan dan sebagainya.
-          Cultural activitis : kegiatan-kegiatan kebudayaan misalnya dari mata pencarian tadi trdapat pertanian, peternakan, perikanan, perindustrian, perdagangan, dan sebagainya. Dalam cultural universal kesnian trdapat misalnya seni sastra, lukis, tari, musik, drama, film, dan sebagainya.
-          Traits complexes, adalah bagian-bagian dari cultural activis tadi. Dari petanian terdapat irigasi, pengolahan sawah, masa panen dan sebagainya.
-          Traits, adalah bagian-bagian dari traits complexes tadi. Misalnya dari sistem pengolahan tanah, terdapat bajak, cangkul, sabit, dan sebagainya.
-          Items, adalah bagian-bagian dari traits kebudayaan. Dari bajak masih terdapat bagian-bagiannya, yakni mata bajak, tangkai bajak, kendali, dan sebagainya. Dari cangkul terdapat doran (tangkai cangkul), bajak, cangkulnya.
Wujud kebudayaan itu ada tiga, antara lain :
-          Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya.
-          Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
-          Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

B.       Kebudayaan Sekolah

Sekolah merupakan suatu system social yang mempunyai organisasi yang unik dan pola relasi diantara para anggotanya yang bersifat unik, hal ini dikarenakan tiap-tiap sekolah memiliki aturan tata tertib , kebiasaan, upacara-upacara, mars/hymne sekolah,pakaian seragam dan lambang-lambang yang lain yang memberikan corak khas kepada sekolah yang bersangkutan.
Walaupun kebudayaan sekolah merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat luas. Namun mempunyai ciri-ciri yang khas sebagai suatu “Subculture”.Sekolah bertugas untuk menyampaikan kebudayaan kepada generasi baru dan arena itu harus selalu memperhatikan masyarakat dan kebudayaan umum.
Timbulnya sub-kebudayaan sekolah juga terjadi oleh sebab sebagian yang cukup besar dari waktu murid terpisah dari kehidupan orang dewasa. Dalam situasi serupa ini dapat berkembang pola kelakuan yang khas bagi anak muda yang tampak dari pakaian, bahasa, kebiasaan kegiatan-kegiatan serta upacara-upacara. Sebab lain timbulnya kebudayaan sekolah ialah tugas sekolah yang khas yakni mendidik anak dengan menyampaikan sejumlah pengetahuan, sikap, terampilan yang sesuai dengan kurikulum dengan metode dan teknik control tertentu yang berlaku disekolah itu.
Sistem pendidikan mengembangkan pola kelakuan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat dan murid-murid. Kehidupan di sekolah seta norma-norma yang berlaku di situ dapat disebut dengan Kebudayaan Sekolah. Kebudayaan sekolah itu memiliki beberapa unsur-unsur penting yaitu:
-          Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah(gedung sekolah dan perlengkapan lainnya).
-          Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun fakta-fakta yang menjadi keseluruhan program pendidikan.
-          Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas guru-guru, siswa, tenaga administrasi, tata usaha, dan non teaching specialist.
-          Nilai-nilai norma , system peraturan, dan iklim kehidupan sekolah.

C.                 Norma-norma sosial dalam situasi belajar

Norma-norma di sekolah juga harus memperhatikan apa yang diharapkan oleh masyarakat. Guru harus memanfaatkan harapan-harapan orangtua dan menerapkannya di kelas dalam bentuk norma-norma. Sedapat mungkin norma-norma yang dijalankan di sekolah jangan bertentangan dengan norma yang berlaku dalam keluarga anak-didik. Bila ini terjadi maka terjadi kesulitan dan salah paham akan timbul antara sekolah dengan orangtua.
Interaksi yang terus-menerus antara guru dan murid mengharuskan masing-masing memahami norma-norma kelakuan serta isyarat-isyarat yang melambangkan norma-norma tertentu. Disekolah peserta didik tidak diperbolehkan  bercakap-cakap dalam kelas atau berjalan mondar-mandir karena mengganggu jalannya proses pembelajaran. Dengan isyarat-isyarat tertentu guru dapat menuntut ketentraman kelas dan meminta perhatian penuh akan pelajaran. Tanpa disiplin kegiatan tak dapat berjalan dengan baik. Pelanggaran akan terjadi bila isyarat-isyarat itu tidak dipahami atau tidak diterima baik oleh sebab komunikasi antara kedua belah pihak yang tidak serasi.
Dalam hal ini pribadi guru dan latar belakangnya turut menentukan cara menginterprestasikan norma-norma masyarakat ke dalam situasi kelas.



BAB IIIPENUTUP


Kesimpulan


Masyarakatadalah wadah atau segenap hubungan sosial sekelompok orang yang terdiri dari banyak kelompok-kelompok dan tiap-tiap kelompok memiliki kelompok kecil dan sub kelompok, dengan demikian individu atau penduduk bagian dari masyarakat.
Kebudayaan adalah hasil dari cipta rasa dan karsa tersebut, dimana pengertian daricipta itu sendiri ialah merupakan tenaga-tenaga yang dapat mencipta kan sesuatu dan memecahkan persoalan-persoalan, dapat mencari jalan yang tepat untuk suatu kegiatan. Rasa meliputi tenaga-tenaga yang memberi sifat pada kegiatan-kegiatan berupa keharusan , kesenang-senangan, ketidak senangan dan lain-lain yang ada hubungan erat dengan jasmaniah seperti rasa sakit, rasa dingin dan sebagainya. Sedangkan karsa ialah meliputi tenaga-tenaga yang merupakan sumber dorongan (kekuatan) dari suatau kegiatan, termasuk didalamnya dorongan-dorongan nafsu atau keinginan-keinginan, hasrat-hasrat dan kemauan. Kebudayaan sendiri berarti keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan , kepercayaan , kesenangan, social, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain seperti kebiasaan-kebiasaan yang diadakan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Kebudayaan Sekolah

Walaupun kebudayaan sekolah merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat luas. Namun mempunyai ciri-ciri yang khas sebagai suatu “Subculture”.Sekolah bertugas untuk menyampaikan kebudayaan kepada generasi baru dan arena itu harus selalu memperhatikan masyarakat dan kebudayaan umum.


Kebudayaan sekolah itu memiliki beberapa unsur-unsur penting yaitu:
-          Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah(gedung sekolah dan perlengkapan lainnya).
-          Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun fakta-fakta yang menjadi keseluruhan program pendidikan.
-          Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas guru-guru, siswa, tenaga administrasi, tata usaha, dan non teaching specialist.
-          Nilai-nilai norma , system peraturan, dan iklim kehidupan sekolah.

Norma-norma sosial dalam situasi belajar

Norma-norma di sekolah juga harus memperhatikan apa yang diharapkan oleh masyarakat. Guru harus memanfaatkan harapan-harapan orangtua dan menerapkannya di kelas dalam bentuk norma-norma. Sedapat mungkin norma-norma yang dijalankan di sekolah jangan bertentangan dengan norma yang berlaku dalam keluarga anak-didik. Bila ini terjadi maka terjadi kesulitan dan salah paham akan timbul antara sekolah dengan orangtua.



DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat.Pengantar Ilmu Antropologi.2009.
Abu Ahmadi.Sosiologi Pendidikan.1991.
Nasution.Sosiologi Pendidikan.2004.



Related : MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN TENTANG MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH

0 Komentar untuk "MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN TENTANG MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH"

loading...