Selamat datang di BLOG kami.... Kumpulan pendidikan yang mungkin bisa membatu untuk semua.

MAKALAH MENEJEMEN PENDIDIKAN TENTANG RUANG LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN

MAKALAH MENEJEMEN PENDIDIKAN TENTANG RUANG LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut lebih terasa lagi dalam implementasi MBS (Manajemen Berbasis Sekolah), yang menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta mempertanggung jawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah.
Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah keuangan, demikian pula di lembaga pendidikan Islam. Soal-soal yang menyangkut keuangan di sekolah Islam pada garis besarnya berkisar pada uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), uang kesejahteraan personil dan gaji serta keuangan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan sekolah Islam seperti perbaikan sarana dan sebagainya.
Peningkatan kualitas pendidikan bukanlah tugas yang ringan karena tidak hanya berkaitan dengan permasalahan teknis, tetapi mencakup berbagai persoalan yang sangat rumit dan kompleks, baik yang berkaitan dengan perencanaan, pendanaan, maupun efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan sistem persekolahan, peningkatan kualitas pendidikan juga menuntut Manajemen Pendidikan yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Balitbang Dikbud (1991) menunjukkan bahwa manajemen sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan.Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, perlu adanya pengelolaan secara menyeluruh dan profesional terhadap sumber daya yang ada dalam lembaga pendidikan Islam. Salah satu sumber daya yang perlu dikelola dengan baik dalam lembaga pendidikan adalah masalah keuangan.
Dalam konteks ini keuangan merupakan sumber dana yang sangat diperlukan sekolah Islam sebagai alat untuk melengkapan berbagai sarana dan prasarana pembelajaran di sekolah Islam, meningkatkan kesejahteraan guru, layanan dan pelaksanaan program supervisi. Kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran akan berimplikasi pada semangat siswa untuk belajar dan memudahkan guru dalam mengajar. Oleh karena itu, kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di sekolah harus mengetahui dan mampu mengelola keuangan sekolah/ sekolah Islam dengan baik, bertanggung jawab dan transparan kepada masyarakat dan pemerintah.
Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan dan pembiayaan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen pendidikan. Komponen keuangan dan pembiayaan pada suatu sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan belajar-mengajar di sekolah bersama dengan komponen-komponen yang lain. Dengan kata lain setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya, baik itu disadari maupun yang tidak disadari. Komponen keuangan dan pembiayaan ini perlu dikelola sebaik-baiknya, agar dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hal ini penting, terutama dalam rangka MBS, yang memberikan kewenangan kepada sekolah untuk mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah karena pada umumnya dunia pendidikan selalu dihadapkan pada masalah keterbatasan dana, apa lagi dalam kondisi krisis pada sekarang ini.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi permasalahan dan diungkapkan dalam makalah ini adalah :
  1. Apakah  ruang lingkup pengelolaan keuangan?
  2. Bagaimana azas-azas dalam anggaran?
  3. Apa saja karakteristik pembiayaan pendidikan?


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Ruang Lingkup Pengelolaan Keuangan1.        Manajemen Keuangan 

Manajemen yang mengkaitkan pemerolehan (acquitition), pembiayaan  atau pembelanjaan (financing) dan manajemen aktiva dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu perusahaan. Semua kegiatan/ aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
              Hal wajib yang harus dilakukan oleh seorang manajer keuangan adalah mengelola segala unsur dan segi keuangan dalam suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh kerana itu manajer keuangan harus mengetahui berbagai aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisasian sumber dana dan penggunaannya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan.

1.1         Fungsi Manajemen Keuangan·      Fungsi Pengendalian Likuiditas

 Untuk mencapai likuiditas yang tepat bagi perusahaan dalam melaksakannya, manajer keuangan harus melakukan fungsi-fungsi sbb:
1)        Peramalan Aliran Kas (Forecasting Cash Flows)
Adalah fungsi untuk meramalkan sumber-sumber uang kas dan waktu penggunaannya dalam berbagai macam pembayaran seperti untuk kreditor maupun penyuplai.
2)        Mencari sumber dana
Dari dalam Perusahaan :
·                          Keuntungan yang di tahan 
·                          Penyusutan Suryobroto, dan saham pemilik
Dari luar Perusahaan :
  • Sumber dana jangka pendek
  • Sumber dana jangka panjang
  • Pinjaman Obligasi
Adalah pinjaman untuk jangka waktu yang panjang. Jadi debitor mengeluarkan surat pengakuan hutang yang mempunyai nilai nominal tertentu,
  • Pinjaman Hipotek
Adalah pinjaman jangka panjang dimana kreditor diberi hak hipotek terhadap suatu barang tidak bergerak dan apabila debitor tidak memenuhi kewajibannya maka barang tersebut dapat dijual dan hasil penjualan tersebut digunakan untuk menutupi sebagian tagihannya.
1.2    Penggunaan Dana
            Dana dapat diinventasikan dalam aktiva tetap yaitu dalam jangka waktu lebih dari satu tahun lebih dana harus kembali, sedangkan ke dalam aktiva lancar dana harus kembali dalam jangka waktu kurang dari atau sama denngan setahun.
1.3    Fungsi Pengendalian Laba
  1. melakukan pengawasan atas biaya (Cost control)
  2. menetapkan kebijaksanaan harga (Pricing)
  3. meramalkan laba yang akan datang (forecasting future profits)
  4. mengukur atau menjajaki biaya modal kerja (measuring the cost of capital

B.  Azas- Azas Dalam Anggaran

Uang negara merupakan milik seluruh rakyat yang diperoleh dengan cara yang tidak mudah. Pengamanan terhadap uang negara tersebut diatur oleh beberapa ketentuan atau azas agar uang yang dijatahkan oleh pemerintah mengenai sasaran yang tepat. Ketentuan tersebut antara lain:
1.        Azas Plafond. Artinya, anggaran belanja tidak boleh melebihi jumlah tertinggi dari standar yang ditentukan. Apabila terjadi kekurangan dan dirasakan ada kebutuhan yang sangat mendesak permintaan hanya dapat dilakukan untuk anggaran berikutnya.
2.        Azas pengeluaran berdasarkan anggaran. Artinya, pembelanjaan harus didasarkan pada anggaran yang  telah ditetapkan yang telah ditetapkan.
3.        Azas tidak langsung. Artinya, ketentuan bahwa setiap penerimaan uang tidak boleh digunakan secara langsung untuk keperluan pengeluaran melainkan harus disetorkan terlebih dahulu ke kas melalui bank yang ditunjuk.

C.      Karakteristik Pembiayaan Pendidikan

Karakteristik pembiayaan pendidikan diantaranya biaya pendidikan yang selalu naik. Perhitungan pembiayaan dinyatakan dalam satuan unit cost. Tinjauan unit cost bermacam macam menurut luasnya factor yang diperhitungkan, diantaranya:
  • Unit cost lengkap, yaitu perhitungan unit cost berdasarkan fasilitas yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan termasuk gedung, halaman sekolah, dll.
  • Unit Cost setengah lengkap, hanya memperhitungkan biaya kebutuhan bahan dan alat yang berangsur habis walaupun jangka waktunya berbeda.
  • Unit cost sempit, yaitu unit cost yang diperoleh hanya dengan memperhitungkan biaya yang langsung berhubungan dengan kegiatan pembelajaran mnenyangkut buku, alat peraga, dan alat pelajaran.
Ciri biaya pendidikan yaitu:
  1. Pengeluaran itu dapat dihindarkan
  2. Pengeluaran itu dapat diduga sebelumnya
  3. Pengeluaran itu secara kuantitatif dapatdihitung
  4. Penngeluaran itu intern dan mutu (hasil)
Dalam perspektif yang lebih luas, biaya dapat dipandang dari perspektif makro dan mikro. Secara makro, biaya pendidikan lebih sebagai kebijakan politik pemerintah dalam menghitung dan mengalokasikan berapa persen dari APBN untuk pelaksanaan pendidikan secara Nasional. Menurut Nanag Fatah faktor utama yang menentukan adalah kebijakan dalam alokasi anggaran disetiap negara. Untuk melihat apakah suatu negara sudah memperdulikan pendidikan atau belum, di antaranya dapat dilihat seberapa besar APBN negara tersebut mengalokasikan dananya untuk biaya pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pada dasarnya setiap sekolah sudah menyelenggarakan sistem pengelolaan yang baik, tetapi sistem yang efektif kurang dilaksanakan. Ketidak disiplinan dalam penggunaan anggaran, serta pemimpin yang boros selalu menjadi fenomena tersendiri. Untuk itu diperlukan kepemimpinan dan manajemen pengelolaan yang efektif menuju keseimbangan antara sistem yang ada dalam mendistribusikan sumbersumber dana pendidikan di Indonesia.
Dalam penyelenggaraan pendidikan, keuangan merupakan potensi yang sangat menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian pengelolaan pendidikan. Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama komponen-komponen lain. Dengan kata lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya.  Suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari dana-dana yang dapat menujang kemajuan lembaga tersebut. Adapun dana tersebut dapat bersumber dari pemerintah, masyarakat, orang tua siswa, alumni, siswa dan kegiatan wirausaha sekolah.



DAFTAR PUSTAKA
  • Arikunto, Suharsimi dan Yuliana, L. 2009. Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Median.
  • Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, 2012, Manajemen Pendidikan, Bandung : Alfabeta.
  •  


Related : MAKALAH MENEJEMEN PENDIDIKAN TENTANG RUANG LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN

0 Komentar untuk "MAKALAH MENEJEMEN PENDIDIKAN TENTANG RUANG LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN"

loading...