5.5. Promosi Perpustakaan Desa
Promosi merupakan bagian penting di dalam perpustakaan termasuk
perpustakaan Desa/Kelurahan. Karena promosi merupakan upaya untuk
memperkenalkan Perpustakaan Desa/Kelurahan kepada masyarakat dan upaya untuk
menjaring masyarakat desa agar mau memberdayakan perpustakaan yang ada. Oleh
karena berdirinya Perpustakaan Desa/Kelurahan di tengah-tengah masyarakat
seringkali masih mengalami berbagai hambatan dan tantangan antara lain
disebabkan oleh :
a. Respon dan perhatian masyarakat desa/kelurahan terhadap perpustakaan relatif masih rendah.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor misalnya ketidak
tahuan/kekurang tahuan masyarakat dimana letak/lokasi perpustakaan, apa
kegunaan perpustakaan, siapa saja yang boleh berkunjung ke perpustakaan,
bagaimana cara menjadi anggota perpustakaan, bahan pustaka apa saja yang ada di
perpustakaan, dan lain sebagainya. Faktor-faktor tersebut yang akhirnya
menjadikan masyarakat kurang merespon dan memperhatikan keberadaan Perpustakaan
Desa/Kelurahan.
b. Persepsi masyarakat tentang perpustakaan yang kurang tepat.
Masyarakat desa terdiri atas berbagai kelompok masyarakat yang saling
berbeda strata sosialnya, tingkat pendidikan, suku, kebudayaan, agama dan
kepercayaan, adat istiadat dan masih banyak hal berbeda lainnya. Oleh karena
itu sikap, pandangan, cara berpikir, wawasan dan persepsi masyarakatnya
terhadap sesuatu hal juga seringkali berbeda. Hal-hal
seperti inilah yang harus diperhatikan oleh SDM pengelola perpustakaan.
Bagaimana SDM pengelola perpustakaan mampu menciptakan dan mengembangkan citra
dan persepsi yang benar dan lengkap tentang perpustakaan bagi semua anggota
masyarakat desa/kelurahan.
c. Minat masyarakat terhadap perpustakaan relatif masih rendah.
Pada
umumnya minat masyarakat terhadap perpustakaan relatif masih rendah. Tentu hal
ini masih berkaitan dengan dua hal di atas yaitu kurangnya respon masyarakat
terhadap perpustakaan dan kurang tepatnya persepsi masyarakat tentang
perpustakaan. Ditambah
lagi hal ini berkaitan dengan rendahnya minat baca masyararakat. Sehingga tugas
utama dari perpustakaan Desa/Kelurahan adalah bagaimana kehadiran perpustakaan
Desa/Kelurahan mampu menggairahkan minat masyarakat untuk membaca. Selain itu
perlu juga ditanamkan kesadaran pada masyarakat bahwa perpustakaan
Desa/Kelurahan didirikan untuk menumbuhkan minat baca. Tanpa adanya
kesadaran masyarakat, tanggapan masyarakat dan partisipasinya terhadap
Perpustakaan Desa/Kelurahan dengan cara menggunakan koleksi perpustakaan yang
telah disediakan dan memelihara kelestariannya, maka perpustakaan tersebut
tidak akan mempunyai arti apa-apa. Di sini pembukaan perpustakaan perlu
dimediasi oleh kelompok fasilitator yang memotivasi masyarakat untuk gemar
membaca.
d. Tingkat kesibukan/waktu masyarakat desa yang terbatas.
Kehidupan masyarakat pedesaan selalu ditandai dengan kehidupan yang jauh
dari moderen. Hidup sebagai masyarakat agraris yang bekerja di sektor
pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan. Hampir
seluruh waktu kerja mereka digunakan untuk bekerja mencari nafkah sehari-hari.
Umumnya mereka telah pergi bekerja sejak pagi hari sebelum matahari terbit dan
pulang ketika matahari sudah tenggelam. Dalam hubungannya dengan perpustakaan
maka bagi masyarakat desa/kelurahan sangat sulit untuk membagi waktu kerjanya
dengan berkunjung ke perpustakaan.
e.Masih kurangnya perhatian Pemerintah Daerah kepada Perpustakaan Desa/Kelurahan
Tidak bisa dipungkiri perhatian Pemerintah Daerah terhadap perpustakaan
masih sangat kurang. Masih banyak sekali Kepala Daerah yang kurang memberikan
perhatian kepada Perpustakaan Desa/Kelurahan yang berada di wilayah kerjanya.
Padahal perpustakaan merupakan sarana belajar sepanjang hayat yang murah dan
mudah terjangkau oleh masyarakatnya. Perpustakaan
Desa/Kelurahan memiliki peran yang sangat strategis dalam mencerdaskan
kehidupan masyarakat terutama masyarakat desa/kelurahan di sekitar lokasi
berdirinya perpustakaan.
Oleh sebab itu
diharapkan pembinaan perpustakaan Desa/Kelurahan perlu menjadi perhatian serius
Pemerintah Daerah dalam rangka mencerdaskan masyarakat. Adanya otonomi daerah
akan berpengaruh terhadap pembiayaan, pembinaan dan pengembangan perpustakaan. Diharapkan Pemda kabupaten bisa
mengalokasikan sebagian dana APBD untuk mengembangkan satu perpustakaan desa
sebagai pilot project pada salah satu Desa/Kelurahan. Apabila berhasil
Perpustakaan Desa/Kelurahan ini bisa dijadikan model bagi pengembangan
perpustakaan lainnya di tingkat Desa/Kelurahan. Adanya
berbagai hambatan dan tantangan berdirinya perpustakaan Desa/Kelurahan di atas
hendaknya tidak menyurutkan semangat para pengelola perpustakaan Desa/Kelurahan
untuk dapat terus eksis memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat. Pustakawan seyogyanya kreatif untuk
memikirkan berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mempromosikan Perpustakaan
Desa/Kelurahan yang dibinanya agar kehadirannya benar-benar dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat Desa/Kelurahan secara maksimal. Beberapa cara promosi
perpustakaan Desa/Kelurahan yang dapat dilakukan antara lain :
- Menambah
koleksi bahan pustaka yang berbasis masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
- Melakukan
kerjasama dengan Perpustakaan Nasional RI, BPAD Provinsi dan Forum
Perpustakaan Masyarakat Desa/Kelurahan, khususnya dalam penambahan koleksi
bahan pustaka yang diminati masyarakat.
- Melakukan
kerjasama dengan Mahasiswa KKN dari berbagai Perguruan Tinggi untuk dapat
memasyarakatkan Perpustakaan Desa/Kelurahan.
- Bekerjasama
dengan tokoh-tokoh seperti penulis, pendongeng, aktivis komunitas
masyarakat membaca, dan Karang Taruna untuk membuat acara di perpustakaan.
- Melakukan
layanan perpustakaan keliling (Pusling) dengan mobil pintar dan motor
pintar sehingga dapat menjangkau keberadaan masyarakat Desa/Kelurahan yang
lokasinya jauh dari perpustakaan.
- Memberikan
pelatihan bimbingan teknis (Bimtek) bagi pengelola perpustakaan
Desa/Kelurahan sehingga menambah kompetensi pengelola perpustakaan.
- Memberikan
penghargaan bagi pengelola perpustakaan Desa/Kelurahan yang memiliki
dedikasi dan loyalitas yang baik dalam bekerja.
- Memberikan
penghargaan kepada masyarakat yang menjadi pengunjung perpustakaan
terbanyak/terbaik.
- Melakukan
promosi melalui kerjasama dengan sekolah-sekolah yang ada di sekitar
perpustakaan Desa/Kelurahan mulai dari TK, SD, SMP dan SMA .
- Melakukan
promosi door to door serta atau promosi melalui radio komunitas.
- Pemasyarakatan
perpustakaan melalui sosialisasi di media cetak dan elekronik, leaflet,
spanduk, poster dan kegiatan expo perpustakaan atau lomba perpustakaan
Desa/Kelurahan.
- Membangun
kemitraan antara pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam menyelenggarakan
Perpustakaan Desa/Kelurahan. Terutama sekali diharapkan kontribusi sosial
dari perusahaan swasta berskala besar, baik nasional maupun internasional
apalagi perusahaan asing yang mengeksploitasi kekayaan alam di desa
tersebut dan menjalankan usahanya di daerah tersebut. Sudah menjadi
kewajibannya menyisihkan sebagian perolehan laba untuk dikembalikan kepada
masyarakat melalui program dan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat
yaitu membangun Perpustakaan Desa/Kelurahan.
0 Komentar untuk "PAR (PARTICIPATORY ACTION RESEARCH ASSIGNMENT) “MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT MELALUI PARTISIPASI DALAM MENGEMBANGKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI WINDOW OF KNOWLEDGE (JENDELA ILMU PENGETAHUAN) DI MASJID JAMI’ DINOYO MALANG”"