A. Lansia
1. Pengertian Lansia
Usia lanjut adalah fase menurunnya
kemampuan akal dan fisik, yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam
hidup. Sebagai mana di ketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia
mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan anak. Ketika kondisi hidup
berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan memasuki
selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal, siapa
orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase hidupnya dan mencoba menyesuaikan diri dengan kondisi
lingkunganya ( Darmojo, 2004).
2. Proses menua
Menurut Constantindes (1994) dalam
Nugroho (2000) mengatakan bahwa proses menua adalah suatu proses menghilangnya
secara perlahanlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti
dan mempertahankan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaikinya kerusakan yang diderita. Proses menua merupakan
proses yang terus-menerus secara alamiah dimulai sejak lahir dan setiap
individu tidak sama cepatnya. Menua bukan status penyakit tetapi merupakan
proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam
maupun dari luar tubuh.
Dengan begitu manusia secara
progresif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan menumpuk makin
banyak distorsi metabolik dan stuktural yang disebut sebagai penyakit degeneratif seperti, hipertensi,
aterosklerosis, diabetes militus dan kanker yang akan menyebabkan kita
menghadapi akhir hidup dengan episode terminal yang dramatik seperti strok,
infark miokard, koma asidosis, metastasis kanker dan sebagainya ( Martono &
Darmojo,edisi ke-3 2004).
3. Batasan Lanjut Usia
Menurut Organiai Kesehatan Dunia
(WHO), Batasan lanut usia meliputi :
a. Usia pertengahan (middle age), ialah
kelompok usia 45 sampai 59 tahun
b. Lanjut usia (elderly) usia antara 60
sampai 74 tahun
c. Lanjut usia tua (old) usia antara 75
sampai 90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) usia di
atas 90 tahun (Mubarak dkk, 2006).
4. Teori Penuaan
Para perencana dan pengambil
keputusan menaruh perhatian pada aspek lanjut usia yang sehat dan sakit-sakitan
mengingat usia yang panjang, tetapi sakit-sakitan akan menguras banyak sumber
daya dan akan menggangu aktifitas sehari-hari lansia. Dengan indeks aktifitas
sehari-hari menurut Katz, dapat diprediksi berapa usia harapan hidup aktif pada
suatu masyarakat. Dari berbagai studi disimpulkan bahwa dari status fungsional
aktifitas sehari-hari terkait erat bukan hanya dengan usia, tetapi juga dengan
penyakit. Keterbatasan gerak merupakan penyebab utama gangguan aktifitas hidup
keseharian (activity of daily living – ADL) dan IADL (ADL Instrumen)
(Guraalnik, dkk dalam Tamher, 2009).
1. Latihan kepala dan leher
a. Lihat keatap kemudian menunduk
sampai dagu ke dada
b. Putar kepala dengan melihat bahu
sebelah kanan lalu sebelah kiri
c. Miringkan kepala ke bahu sebelah
kanan lalu kesebelah kiri.
2. Latihan bahu dan lengan
a. Angkat kedua bahu ke atas mendekati
telinga kemudian turunkan kembali perlahan-lahan
b. Tepukan kedua telapak tangan dan
renggangkan lengan kedepan lurus dengan bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan
kedua tangan bertepuk kemudian angkat lengan keatas kepala.
c. Satu tangan menyentuh bagian
belakang dari leher kemudian raihlah punggung sejauh mungkin yang dapat
dicapai. Bergantian tangan kanandan kiri.
d. Letakan tangan di punggung kemudian
coba meraih keatas sedapatnya.
3. Latihan tangan
a. Letakan telapak tangan diatas meja.
Lebarkan jari-jarinya dan tekan ke meja
b. Baliklah telapak tangan. Tariklah
ibu jari melintasi permukaan telapak tangan untuk menyentuh jari kelingking.
Kemudian tarik kembali. Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari dengan ibu
jari dan kemudian setelah menyentuh tiap jari.
c. Kepalkan tangan sekuatnya kemudian
renggangkan jari-jari selurus mungkin.
4. Latihan punggung
a. Dengan tangan disamping bengkokan
badan kesatu sisi kemudian kesisi yang lain.
b. Letakan tangan dipinggang dan tekan
kedua kaki, putar tubuh dengan melihat bahu kekiri dan kekanan..
c. Tepukan kedua tangan dibelakang dan
regangkan kedua bahu ke belakang.
5. Latihan paha
a. Latihan ini dapat dilakukan dengan
berdiri tegak dan memegang sandaran kursi atau dengan posisi tiduran.
b. Lipat satu lutut sampai pada dada
dimana kaki yang lain tetap lurus, dan tahan beberapa waktu.
c. Duduklah dengan kedua kaki lurus
kedepan. Tekankan kedua lutut pada tempat tidur hingga bagian belakang lutut
menyentuh tempat tidur.
d. Pertahankan kaki lurus tanpa
membengkokan lutut, kemudian tarik telapak kaki kearah kita dan regangkan
kembali.
e. Tekuk dan regangkan jari-jari kaki
tanpa menggerakan lutut.
f. Pertahankan lutut tetap lurus, putar
telapak kaki kedalam sehingga permukaannya saling bertemu kemudian kembali
lagi.
g. Berdiri dengan kaki lurus dan
berpegangan pada bagian belakang kursi. Angkat tumit tinggi-tinggi kemudian
putarkan.
6. Latihan pernafasan
a. Duduklah di kursi dengan punggung
bersandar dan bahu relaks. Letakkan kedua telapak tangan pada tulang rusuk.
Tarik nafas dalam-dalam maka terasa dada mengambang. Sekarang keluarkan nafas
perlahan-lahan sedapatnya. Terasa tangan akan menutup kembali.
7. Latihan muka
a. Kerutkan muka sedapatnya kemudian
tarik alis keatas
b. Tutup mata kuat-kuat, kemudian buka
lebar-lebar
c. Kembangkan pipi keluar sebisanya.
Kemudian isap kedalam
d. Tarik bibir kebelakang sedapatnya,
kemudian ciutkan dan bersiul
0 Komentar untuk "ADL Pada Lansia"